Rabu, 30 November 2011

jaringan komputer

Macam macam teknik koneksi internet

Dengan banyaknya penyedia jasa koneksi interner (ISP), Berikut ini adalah perbandingan berbagai tipe koneksi internet

1. KONEKSI INTERNET DENGAN DIAL UP
Koneksi internet dial up adalah koneksi dengan menggunakan telepon biasa (rumah).  Dewasa ini modem dial-up mampu mencapai kecepatan transmisi data hingga 56 Kbps (klilobit per detik), namun pada kenyataannya belum tentu sesuai dengan yang ditawarkan. Kecepatan realnya hanya sekitar 12 sampai 20 kbps. 

Kelebihan dan kekurangan
·         Paling gampang dilakukan.
·         Harga modem internal murah
·         Hampir semua laptop sekarang sudah terpasang modem untuk dial up
·         Lebih sesuai untuk koneksi internet yang bersifat sesaat, misalnya untuk menge-cek email.
·         Ketika anda menggunakan telepon rumah untuk koneksi dial up, telepon rumah dalam status sibuk. Begitupun sebaliknya, Ketika telepon rumah sedang menerima panggilan masuk, otomatis koneksi internet terputus.

Spesifikasi Komputer Untuk Koneksi Dial up
·         Komputer dengan prosesor minimal Pentium II, RAM 64 MB.
·         Ruang kosong pada harddisk minimal 1 GB.
·         Sistem operasi Windows atau Linux.
·         Modem internal atau eksternal.
·         Saluran telepon
Supaya komputer terhubung ke internet, kita membutuhkan ISP (Internet Service Provider), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa sambungan internet. Kebanyakan perusahaan telepon, juga sebagai perusahaan penyelenggara koneksi internet.

Berikut ini adalah beberapa alamat websIte ISP penyedia layanan dial up yang bisa anda pilih


2.GPRS,  GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile).

Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
  • Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
  • Software yang dipergunakan
  • Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan

Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps. 


3. Leased line adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi publik. Umumnya, leased line digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus. Leased line memiliki beberapa tingkatan tarif yang bergantung kepada lebar jalur data (Bandwidth) yang mampu dikirimkan melalui leased line tersebut.

Leased line lebih sering digunakan untuk disewakan kepada perusahaan untuk menghubungkan kantor cabang di setiap kota, karena jalur leased line memiliki bandwidth terjamin untuk trafik jaringan. Sehingga umumnya disebut T1 leased line dan memberikan kecepatan data simetris. Ketika penyedia jaringan bandwidth dedicated untuk private line dihubungkan pada jaringan, pelangan membayar biaya setiap bulan bergantung pada jarak lintasan dan pesanan kecepatan data.
Keuntungan utama dari private line adalah setiap pelanggan mengontrol penuh alokasi dari bandwidth pada interkoneksi jaringan private line. Ini juga menjadi kerugian utama dimana pelanggan harus Membeli, memelihara dan meng-operasikan semua perangkat tersebut, Agar efesien dalam menggunakan bandwidth private line.
Bentuk layanan yang ditawarkan adalah penyediaan layanan Sewa Jaringan secara end to end atau point to point, sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Bentuk layanan Sewa Jaringan End to End adalah penyediaan layanan Sewa Jaringan dari titik pembebanan asal sampai dengan titik pembebanan tujuan, dimana titik pembebanan terletak pada perangkat pelanggan. sedangkan layanan Sewa Jaringan point to point adalah penyediaan layanan Sewa Jaringan dimana titik pembebanan terletak pada POP (Point of Presence) penyelanggara telekomunikasi, tidak termasuk jaringan akses pelanggan.

4. Teknologi WaveLAN
Telah dikenal beberapa macam teknologi komunikasi data berbasis kabel seperti teknologi kawat tembaga (copper wire), kabel serat optik, dan kabel koaksial. Wireless LAN (WaveLAN) adalah teknologi yang memungkinkan user mengakses jaringan LAN tanpa media kabel. WaveLAN dapat pula dipakai menghubungkan satu lokasi LAN dengan lokasi lain tanpa kabel (nirkabel). Motivasi dan keuntungan utamanya meningkatnya mobilitas yaitu pemakai jaringan dapat beralih nyaris tanpa hambatan dan mengakses LAN dari hampir dimana saja. Untuk membangun wireless LAN dibutuhkan client adapter yang terpasang di setiap client. WLAN ad hoc (atau peer-to-peer) adalah konfigurasi yang paling sederhana. Pada konfigurasi ini, semua perangkat cukup dipasang client adapter dan dapat berkomunikasi secara langsung. 

Untuk jumlah client dan segment jaringan yang lebih banyak (jaringan microcellular) menggunakan perangkat access point yang berfungsi layaknya hub/bridge pada jaringan Ethernet dan juga sebagai interkoneksi antar LAN. Beberapa produk WaveLAN yang beredar di pasaran diantaranya Cisco, Teletronics, Samsung, D Link, Wave, Addtron dan lain sebagainya. Komunikasi WaveLAN menggunakan frekwensi radio (RF) atau sinar infra merah (IF). RF lebih umum dipakai daripada IF karena memiliki kelebihan dalam hal jangkauan, cakupan (coverage) dan lebar bandwidthnya. RF beroperasi pada beberapa frekuensi diantaranya 2,4 GHz; 5,2 GHz dan 5,7 GHz. Dari beberapa pilihan frekuensi, yang paling banyak dipakai saat ini adalah WaveLAN 2,4 GHz (ISM band) yang oleh FCC (Federal Commission Commission) dikategorikan frekuensi bebas perijinan. Frekuensi 2,4 GHz sebenarnya memiliki 2 tipe transmisi: frequency hopping spread spectrum (FHSS) dan direct sequence spread spectrum (DSSS). Spread spectrum, teknik modulasi yang mentransmisikan sinyal broadband pada frekuensi radio. Teknik ini ideal dipakai pada komunikasi data karena lebih tahan terhadap radio noise dan interferensi. Bandwidth FHSS terbatasi hanya maksimum 2 Mbps, sedangkan DSSS bisa mencapai 11 Mbps. Sehingga aplikasi wireless LAN saat ini banyak menggunakan teknologi DSSS.
Ragam teknologi WaveLAN menimbulkan kebutuhan akan standarisasi. Lembaga standarisasi dunia IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) telah membuat standarisasi sebagaimana teknologi Ethernet. IEEE 802.11b adalah standard interoperabilitas untuk frekwensi 2,4GHz dengan bandwidth 11 Mbps (menggunakan teknologi DSSS). Sedangkan IEEE 802.11a adalah untuk frekwensi 5 GHz dengan bandwidth maksimum 54 Mbps. Standard tersebut meliputi pula standard security yang digunakan yaitu algoritma Wired Equivalent Privacy (WEP). WEP adalah protokol keamanan yang dirancang untuk keamanan transfer pada WaveLAN dengan tingkat keamanan dan privacy seperti jaringan basis kabel. WEP akan mengekripsi (mengacak) data yang ditransfer dalam jaringan wireless, yang mencegah akses user yang bukan anggota LAN.

Keunggulan
Solusi WLAN memberikan banyak kelebihan dibanding teknologi kabel. Dari segi biaya, solusi ini adalah yang paling ekonomis. Biaya instalasi dan perangkatnya pun sudah banyak di pasaran dengan harga yang terjangkau. Pelanggan WLAN hanya membayar biaya koneksi saja ke ISP, tanpa memikirkan masalah biaya telpon. Bagi pihak ISP juga sangat menguntungkan karena mereka tak perlu sewa E1 atau izin koneksi kepada Telkom karena pemakaian frekuensi 2,4 GHz adalah bebas lisensi.
Fleksibilitas, yaitu kemudahan akses ke jaringan sementara kabel tak bisa menjangkau, kemudahan perpindahan dan perubahan konfigurasi dan kemudahan menginstalasi.
Skalabilitas, yaitu kemudahan dalam pengembangan dan penambahan node jaringan. Konsep home office menjadi mudah dan murah.
Mobilitas, yaitu memungkinkan user mengakses jaringan secara bergerak (mobile).
Multi Aplikasi, Infrastruktur waveLAN dapat dipakai beragam aplikasi. Melalui bandwidthnya yang lebar memungkinkan menumpangkan aplikasi aplikasi IP yang menuntut QoS (Quality of Service) seperti suara, teleconference dan multimedia.
Performansi
Performansi waveLAN sangat tergantung dari pengetahuan instalasi dan densitas pemakainya dalam satu daerah. Rendahnya pemahaman instalator WLAN terhadap teknologi frekuensi, seringkali instalasi perangkat dilakukan secara asal-asalan yang pada akhirnya menyebabkan ketidakhandalan/ketidakstabilan transmisi jaringan. Error transmisi menjadi lebih besar yang berakibat proses transmisi menjadi lambat.
Faktor kepadatan pemakai (density) di suatu area seringkali pula menyebabkan rendahnya perfomansi wireless. Karena belum adanya kejelasan aturan pada penggunaan frekuensi 2,4 GHz dan rendahnya pengetahuan tentang frekuensi, mengakibatkan jalur 2,4 GHz diperebutkan secara ''adu kuat'' antar pemancar. Sebagaimana yang sering dialami di beberapa kota seperti Yogyakarta, Bandung dan Jakarta, para pengguna memakai penguat pancaran (linear amplifier) dan saling meninggikan antena yang mengakibatkan kekacauan jalur frekuensi 2,4 GHz.
Bagaimanapun teknologi kabel (misalkan LC) memiliki kualitas transfer lebih baik dan lebih stabil dibanding solusi wireless. Teknologi wireless memiliki tingkat error rate/data loss (kesalahan data selama transfer) lebih tinggi dibandingkan solusi fixed cable. Berbeda dengan teknologi kabel tetap, setiap ada penambahan pelanggan, resource disisi backbone juga akan ditambah, sehingga riesiko kepadatan trafik lebih mudah diatasi.
Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki, solusi WaveLAN banyak dipilih oleh para ISP, dan kalangan pengusaha dalam membangun infrastruktur networknya atau koneksi ke internet. Alasan utama mereka adalah solusi ''murah meriah'' dan kemudahan/fleksibilitas pembangunannya. Akan tetapi kalau faktor kehandalan dan kestabilan jaringan adalah penting dan penentu bagi bisnis Anda, pilihan teknologi kabel karena lebih baik.

5.PLC
Konsep dari PLC  sesuai dengan namanya adsalah sebagai berikut :
Programmable : menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
Logic : menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmetik (ALU), yaitu melakukjan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi dan negasi.
Controller : menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
  1. Kontrol Sekensial
            PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2.       2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

6.VSAT adalah terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola diameter hingga 4 meter.
Teknologi ini sesuai bagi pengguna yang membutuhkan komunikasi dan jaringan independen yang menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara geografis. Jaringan VSAT adalah layanan tambahan dari penyedia jasa satelit untuk mendukung aplikasi Internet, data, LAN, suara dan faksimili seta VOIP. VSAT sesuai dengan kebutuhan jaringan komunikasi publik maupun private.
Secara umum, sistem ini bekerja pada frekuensi Ku-band dan C-band. Ku-band digunakan di Eropa and Amerika Utara menggunakan antena VSAT ukuran kecil. C-band banyak digunakan di Asia, Afrika dan Amerika Latin, membutuhkan antena yang lebih besar.
Ada beberapa bentuk dan ukuran VSAT seperti point-to-point, point-to-multipoint dan on demand untuk sejumlah lokasi yang berbasis fasilitas dedicated di lokasi mereka sendiri. Sistem mesh secara umum lebih kecil ukurannya dibandingkan sistem star, sekitar 5 hingga 30 lokasi sehingga merupakan solusi yang bagus bagi kebutuhan private dan independen. Dewasa ini harga layanan VSAT makin murah, sehingga kini bisa menghubungkan ratusan bahkan ribuan lokasi.
Aplikasi VSAT Receive Only
Teknologi broadcast maupun multicast sesuai bagi kebutuhan content provider. Beberapa contoh aplikasi
  1. Stock market & news broadcasting
  2. Training dan distance learning
  3. Distribusi financial trends & analisis
  4. Memperkenalkan produk baru pada lokasi pasar yang terpisah secara geografis
  5. Update data pasar, berita dan katalog (harga)
  6. Distribusi video dan TV programs
  7. Distribusi music ke toko & area publik
  8. Relay iklan ke papan elektronik di toko retail
Aplikasi VSAT Transmit/Receive
  1. Transaksi interaktif berbasis komputer
  2. Aplikasi dan backbone Internet
  3. Video Teleconferencing
  4. Database inquiries
  5. Bank transactions, ATM
  6. Reservation systems
  7. Distributed remote process control dan telemetry
  8. Komunikasi suara dan VOIP
  9. Layanan darurat
  10. Transfer elektronik pada Point-of-Sale
  11. Medical data transfer
  12. Sales monitoring & stock control
Perusahaan Pengguna VSAT
  1. Pertambangan dan energi (minyak, emas dll.) yang berada di daerah terpencil
  2. Toko obat (apotik), supermarkets, kesehatan (rumah sakit)
  3. Perusahaan manufaktur, hubungan site plant ke head office
  4. Kurir, hotel, travel agents, car rental, food manufacturers
  5. Dealer kendaraan bermotor, bengkel dan pom bensin
  6. Bank, asuransi, lembaga keuangan lainnya
  7. Lembaga pemerintahan
  8. NAP, ISP, Warnet dll.
Kelebihan VSAT Dibandingkan Kabel
Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan terestrial. Terestrial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas, sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat jarak yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi namun abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda dengan layanan terestrial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya operasional setiap kali client bertambah.
Kesimpulan
Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien, metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak.

7. KONEKSI INTERNET DENGAN ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Koneksi internet dengan ADSL adalah koneksi internet yang menghubungkan komputer menggunakan modem khusus dengan saluran telepon biasa (rumah), seperti pada koneksi dial up tapi pada frekwensi yang berbeda. Sehingga keuntungannya, line telepon rumah tidak terganggu. Teknologi modulasi yang dikembangkan dengan discrete multitone (DMT), yang memungkinkan transmisi data berkecepatan tinggi . Fasilitas ADSL secara simultan menggunakan layanan telepon biasa, ISDN, dan transmisi data berkecepatan tinggi seperti halnya video.

Perbedaan modem ADSL dan modem konvensional yang mudah dilihat adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data. Walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar antara 1.5 Mbps sampai 9 Mbps. Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya akibat perbedaan penggunaan frekwensi untuk mengirim sinyal/data. Modem konvensional menggunakan frekwensi di bawah 4 KHz, sedangkan modem ADSL menggunakan frekwensi diatas 4 KHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekwensi antara 34 KHz sampai 1104 KHz. ADSL berbasis DMT tampak sebagai transisi dari kawat tembaga ke kabel fiber masa depan. Hal ini menjadikan ADSL lebih ekonomis digunakan untuk kebutuhan telepon lokal perusahaan karena perangkat ADSL menyediakan layanan data berkecepatan tinggi sebelum menggunakan teknologi optik fiber. Untuk mendapatkan koneksi internet dengan ADSL, kita harus menghubungi customer service dari ISP untuk pemasangan atau instalasi. Biasanya pihak ISP akan mengirimkan petugas ke lokasi kita untuk melakukan instalasi. Sama dengan TV kabel, untuk modem sebaiknya dibeli dari ISP yang kita pilih.

Kelebihan
·         Tidak perlu dial up
·         Walaupun
masih menggunakan line telepon dan terhubung ke internet selama 24 jam,
anda masih tetap bisa menerima dan melakukan panggilan telepon dengan
menggunakan Splitter yang disediakan oleh ISP yang anda pilih.
·         Sistem
pembayaran bulanan, dan beberapa ISP sudah menyediakan layanan
pembayaran melalui ATM, sehingga anda tidak perlu antri di bank.
Kekurangan
·         Pada jam sibuk, koneksinya sering lambat dan kadang sampai terputus. Jadi ketika anda memutuskan untuk men-download menggunakan jenis koneksi ini, sebaiknya anda menggunakan Download Accelerator (Software yang dapat melanjutkan proses download ketika koneksi internet anda terputus).

Spesifikasi Komputer untuk koneksi ADSL
·         Komputer dengan prosesor minimal Pentium II, RAM 64 MB.
·         Ruang kosong pada harddisk minimal 1 GB.
·         Sistem operasi Windows atau Linux.
·         Modem.
Biasanya sudah disediakan oleh ISP yang kita pilih. Sama dengan TV kabel, proses instalasinya dilakukan oleh provider yang bersangkutan. Paket yang disediakan sangat cocok digunakan di perkantoran, karena bisa di sharing ke semua karyawan. Sebaiknya jumlah pengguna tidak lebih dari
20 orang, karena semakin banyak pengguna, kecepatan akses internet akan semakin lambat. Berikut ini adalah alamat websIte ISP penyedia layanan ADSL yang bisa anda pilih:

8. DSL
Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah.

Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.
DSL bekerja menggunakan kabel telepon standar yang terbuat dari tembaga, saat ini kabel telepon jenis tersebut sudah banyak tersambung dan tersedia luas ke rumah-rumah atau kantor-kantor. Teknologi DSL ini membawa kedua sinyal analog serta digital pada satu kabel. Sinyal digital untuk komunikasi data sementara sinyal analog untuk suara sperti halanya yang digunakn telepon sekarang yang disebut sebagai POTS (Plain Old Telephone System). Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu keuntungan. DSL akan mengkoneksikan dan membawa sinyal digital untuk komunikasi data dan bekerja dengan menggunakan modem khusus (disebut modem DSL) untuk membaca (encode) data tersebut dan kemudian mengirimkannya melalui frekuensi yang tidak terpakai pada kabel telepon tersebut. DSL memanfaatkan frekwensi tinggi untuk mengirim data dan frekwensi rendah untuk menyalurkan suara /faximili. DSL menjadi penting dan menjadi pilihan, pada saat pengguna mulai mencari kecepatan akses untuk koneksi internet. Tanpa harus pusing dan bosan menunggu bermenit-menit hanya untuk membuka satu halaman internet apalagi dapat menikmati layanan multimedia melalui internet, seperti menyaksikan layanan video, konferensi melalui video (kamera) atau layanan online lainnya dan harganya bisa murah Jaringan PSTN (Public Switch Telephone Network) yang ada dirancang untuk komunikasi suara yang hanya berlngsung sebentar sekitar tiga sampai lima menit.
Karena hal ini maka sambungan yang sama bisa digunakan secara bergantian sehingga tidak diperlukan penyedian sambungan telepon yang sama banyak denga jumlah saluran teleponnya. Tetapi untuk komunikasi data umumnya para pelanggan menggunakan waktu yang leih lama, terutama dengan adanya intrenet, maka akibatnya tingkat keberhasilan penyambungan mengalami penurunan karena sebagian besar saluran telepon terpakai dalam jangka waktu yang lama.

Perkembangan lalu lintas data yang sangat cepat ini akan membebani jaringan telepon publik (PSTN) yang ada. Ada dua pilihan yang bisa diambil penyelenggara jasa telekomunikasi untuk mengatasi hal ini yang pertama adalah meningkatkan jaringan PSTN untuk menangani permintaan komunikaais data dan suara yang bertambah dan yang kedua memindahkan lalu litas data ke jaringan yang terpisah yang dirancang khusus untuk komunikasi data. Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch).

Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secar efisien dan ekonomis. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSL adalah pengguanan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada ini harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal data. Seperti atenuasi, crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut. Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan.

Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari masing-masing kabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak error yang memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada masing-masing kabel tidak saling memepengaruhi.
9. ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah.
Para pemakai juga memiliki akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN merupakan sebuah bentuk evolusi telepon local loop yang memepertimbangkan jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:
  1. Basic Rate Inteface (BRI)
  2. Primary Rate Interface (PRI)



 









Selasa, 24 Mei 2011

METODE GAUSS SEIDEL

METODE GAUSS-JORDAN

Ide pada metoda eliminasi Gauss adalah mengubah
matriks ke dalam bentuk echelon-baris tereduksi.
CONTOH: Diberikan SPL berikut.
Bentuk matriks SPL ini adalah:


METODE GAUSS

Metode Gauss adalah suatu tahapan untuk memecahkan persamaan dengan cara mereduksi / menyederhanakan matriks persamaan tesebut. Prosedur dalam metode Gauss akan menghasilkan bentuk matriks pada eselon terreduksi

Teorema dalam metode Gauss :
 

Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol pertama

    dalam baris tersebut adalah 1. (di sebut 1 utama)
Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri nol, maka semua baris seperti itu

    dikelompokkan bersama-sama dibawah matriks
Dalam sebarang dua baris yang berturutan yang seluruhnya tidak terdiri dari

     nol, maka 1 utama dalam baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh ke kanan

     dari 1 utama dalam baris yang lebih tinggi.
     Masing-masing kolom yang mengandung 1 utama mempunyai nol ditempat

     lain.

CONTOH
x+2y+4z=16(I)
3x+y-z=4(II)
2x+3y+z=10(III)


 
Prosedur 1 [gantikan a21 dan a31 dengan 0] :
{-3 (I)+II} & {-2(I)+III}. Dan diperoleh :

 
Prosedur 2 [kalikan III dengan -1 ; tukarkan baris II ke III & baris III ke II, alasan: merubah -1 menjadi 1 lebih mudah dibanding merubah -5 menjadi 1]. Hasilnya :

 
Prosedur 3 [gantikan a32 dan a 12 dengan 0] : {5(II)+III} & {-2(II)+I}. Dan diperoleh :
 
Prosedur 4 [gantikan a33 dengan 1] : {1/22 (III)}. Memperoleh hasil :

 
Prosedur 5 [gantikan a13 dengan 0] : {10(III)+I} . Diperoleh hasil :

              

 
Prosedur 6 [gantikan 7 dengan 0] : {-7(III)+II}.


 
Sehingga nilai x = 2, y = 1 dan z = 3.