Selasa, 15 Maret 2011

METODE NUMERIK

METODE BISEKSI
Metode biseksi disebut juga pemotong biner, pembagi dua atau metode bolzano. Yaitu suatu jenis pencarian inkremental dimana interval senantiasa dibagi separuhnya.
Kalau suatu fungsi berubah tanda sepanjang suatu interval, harga fungsi ditengahnya dievaluasi.Letak akarnya kemudian ditentukan ada di tengah-tenagh subinterval dimana perubahan tanda terjadi.Proses ini diulangi untuk memperoleh taksiran yang diperhalus.
Pada Metode Biseksi, kita setiap kali iterasi membagi dua interval yang memuat AkarFungsi, sampai lebar interval mencapai suatu bilangan yang bcrada dalam toleransi kita.Diasumsikan bahwa hanya satu Akar terdapat dalam interval [x0,x1]. Maka berlaku f(x0)*f(xl) <= o. Tanda = berbaku bila xO atau x1 merupakan Akar.

Titik tengah dari interval, yang kita sebut x2, adalah x2 = (xO + x1)/2. Harga Fungsi di x2 dapat dihitung. Apabila f(x0)*f(x2) <= 0, maka Akar akan berada pada interval [x0,x2]. Tanda = berbaku bila f(x2) = 0, yakni bila x2 temyata merupakan Akar. Dalam hal f(x0)*f(x2) > 0, Akar akan berada dalam interval [x2,x1].

Metode Biseksi menjamin bahwa ia selalu berhasil mcnemukan Akar yang kita cari selalu konvergen. Namun satu kelemahan metode ini, ia bekerja dengan sangat lambat. Ia selalu mencari titik tengah X2 sebagai titik ujung interval berikutnya. Ia tak memandang bahwa sebenarya Akar telah berada dekat sekali dengan X0 ataupun X1 .
BERIKUT SAYA AKAN TAMPILKAN CONTOH SOAL DAN PROGRAM
soal

Fx=x^3+x^2-3x-3
x1=1
x2=2

program dalam bentuk pascal

USES CRT;
VAR
        A,B,C,N:Real;
        Z,X,V,FA,FC,FB:REAL;
        I,m:INTEGER;
BEGIN
CLRSCR;
write('Masukan Nilai AX^3 = ');READLN(Z);
write('Masukan Nilai BX^3 = ');READLN(X);
write('Masukan Nilai CX = ');READLN(V);
write('Masukan Nilai D = ');READLN(N);
WRITELN('===============================');
Write('masukan Batas Atas : ');readln(a);
Write('masukan Batas bawah : ');readln(b);
WRITELN('===============================');
WRITE('MAsukan Jumlah iterasi : ');readln(m);
CLRSCR;
GOTOXY(1,1); WRITELN('ITERASI       XA       XB     ')  ;
       FOR I:=1 TO m DO
       BEGIN
            C:=(A+B)/2;
            FC:=Z*(C*C*C)+X*(C*C)-(V*C)-N;
            FA:=Z*(A*A*A)+X*(A*A)-(V*A)-N;
            FB:=Z*(B*B*B)+X*(B*B)-(V*B)-N;
            IF (FA*FC > 0) THEN A:=C
            ELSE IF (FB*FC > 0) THEN B:=C;
             gotoxy(1,i+1);WRITE(I:4);
             gotoxy(15,i+1);WRITELN(A:4:4);
             gotoxy(24,i+1);WRITELN(B:4:4);
        END;
READLN;
END.

algoritma metode biseksi
a). Tentukan a, b, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum (relatif).
b). Periksa apakah f(a) x f(b) > 0; jika ya, keluar dari progam karena pada selang  yang diberikan tidak terdapat akar persamaan.
c). Hitung nilai c = (a + b)/2
d). Jika nilai mutlak (fc) < toleransi, tuliskan c sebagai hasil perhitungan, dan akhiri program; jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.
e). Jika f(a) x f(c) < 0, maka b = c; jika tidak, a = c.
f). Kembali ke langkah (c) . Hingga toleransi terpenuhi
 













 DEMIKIAN YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN SEMOGA BERGUNA BAGI TEMAN2 SEMUA
SALAM DAMAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar